BRIPKA AEF SUMARNO PEDULI KESELAMATAM NELAYAN

(Ketapang)  - Menjadi nelayan adalah pekerjaan yang memerlukan keberanian, tenaga keras dan beresiko tinggi. Aktifitas nelayan dalam mencari nafkah di perairan kadang kala tidak memperhatikan kesalamatan dirinya sendiri. Sering kita melihat nelayan di Kabupaten Ketapang melaut seorang diri, tanpa alat keselamatan yang memadai dan tanpa alat komunikasi. Berbagai alasan yang mereka katakan, mulai hasil yang harus dibagi bila melaut dengan kawan, hasil yang tidak sesuai dengan biaya yang harus dikeluarkan serta tidak mau ribet dengan alat keselamatan dan alat komunikasi ketika melaut.

Berbagai himbauan dari Polair kerap kali diabaikan, terutama tentang kesiapan para nelayan sebelum melaut, para nelayan jarang memeriksa kondisi mesin kapalnya sehingga dari beberapa kali kasus nelayan hilang kontak dilaut disebabkan karena kerusakan mesin kapal dan minimnya alat komunikasi. 

Berdialog dengan nelayan

Selasa pagi, 2 Oktober 2018 ketika berpatroli di sekitaran sungai Pawan Bripka Aef Sumarno menemukan nelayan seorang diri menggunakan sampan kato yang akan pergi melaut, dalam sampan kato tak terlihat adanya alat pelampung, hanya beberapa buah jirigen solar, kemudian Bripka Aef menghentikan kato tersebut dan melakukan dialog dengan sdr.Wandi nelayan asal Sukabangun Dalam pemilik kato tersebut. Dari dialog tersebut sdr.Wandi mengatakan ianya melaut seorang diri karena hasil yang didapat hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, bila harus bersama teman hasilnya akan dibagi dua, tentunya dianya akan memperoleh hasil yang sedikit karena dibagi dua dengan temannya. Tidak menggunakan alat keselamtan karena tidak mempunyai life jacket tapi hanya mengandalkan jirigen kosong bekas tempat solar jika terjadi apa-apa. Kemudian Bripka Aef Sumarno memberikan life Jacket yang kebetulan ada di dalam kapal patroli.
 
Himbauan keselamatan pelayaran kepada nelayan
Kepada sdr Wandi, Bripka Aef Sumarno menghimbau “ Untuk melaut sebalikya minimal ada dua orang di dalam kapal, agar bila terjadi apa-apa bisa menolong temannya yang lain atau meminta pertolongan kepada kapal lain, bekali diri dengan alat keselamatan minimal life jacket, alat komunikasi untuk menghubungi keluarga, aparat Kepolisian atau Basarnas jika terjadi masalah di laut, selalu cek mesin atau kondis kapal/sampan ketika hendak melaut dan tak kalah penting perhatikan cuaca ketika mau melaut “ tegasnya.

Selain himbauan tersebut Bripka Aef Sumarno berharap dikemudian hari diadakan sosialisai tentang keselamatan dalam pelayaarann kepada para nelayan kecil dan dibagikan life jacket secara cuma-cuma kepada para nelayan, sehingga musibah dilaut yang dialami para nelayan tidak menimbulkan korban jiwa. (mbah moel/admin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERKAIT VIRUS COVID-19, PERSONEL PATROLI SATPOLAIR SAMPAIKAN HIMBAUAN PATUH PROTOKOL KESEHATAN

POLAIRUD KETAPANG MENGIKUTI KEGIATAN LATKATPUAN FUNGSI SPK DI AULA MAPOLRES KETAPANG

INI PESAN PERSONIL POLAIRUD KETAPANG KEPADA MASYARAKAT YANG DI TEMUI SAAT BERPATROLIDI SUNGAI PAWAN