PASOKAN TERLAMBAT, NELAYAN KETAPANG KESULITAN MENDAPATKAN SOLAR
(Ketapang) - Kapal-kapal nelayan sebagian besar menggunakan bahan bakar solar untuk pergi melaut. Hampir sebagian besar para nelayan mengandalkan pasokan solar dari SPBU APMS atau Solar Packed Dealer Nelayan (SPDN) yang ada di Ketapang.
Pada Kamis 4 Oktober 2018 terlihat antrian kapal-kapal nelayan di SPDN 69.009.1 Ketapang Kecil Kelurahan Sampit Kec. Delta Pawan, para nelayan meletakkan jirigen-jirigen kosong di SPDN sambil menunggu kedatangan mobil tangki pengangkut solar dari Jobber Ketapang.
Terlihat puluhan kapal nelayan kecil sandar di dermaga SPDN, para nelayan terpaksa mengantri karena di beberapa tempat penjualan solar juga langka.
"Sudah sejak pagi jam 09.00 wib kami ngantri di dermaga SPDN, tapi hingga siang ini belum ada kelihatan mobil tangki solar yang datang, padahal kami rencana sore ini akan melaut, sedangkan persediaan solar di kapal sudah habis, kalau sampai sore tidak ada solar terpaksa kami tidak bisa melaut" ungkap Nadi nelayan Kampung sampit yang ikut antrian.
Anggota Polair ketika melihat ramainya antrian mendatangi lokasi SPDN, antisipasi keributan dan rebutan antrian antar nelayan.Pihak SPDN saat ditemui anggota Polair Bripka Turdi mengatakan bahwa pasokan dari Jobber Ketapang terlambat karena ada kesalahan pengiriman berkenaan dengan kebijaksanaan pemerintah tentang 20% solar harus dari biodiesel atau B20, tetapi masalah tersebut sudah diselesaikan pihak Jobber Ketapang, tapi masih membuutuhkan waktu pengiriman kembali, sehingga ada sedikit keterlambatan pengiriman dari Jobber ke SPBU, APMS atau SPDN.
Keterlambatan pengiriman solar ini semoga tidak membutuhkan waktu yang lama sehingga tidak terjadi antrian para nelayan, sehingga aktifitas nelayan dapat berjalan dengan normal. (mbah moel/admin)
Komentar
Posting Komentar